0

Abg Imut Pamer Tubuh Montoknya

Read more
1

Artis Organ Tunggal Sebelum Pentas

Read more
0

Ngentot Di Muka Umum

Read more
0

ML Saat Piknik Dengan Melia



Sekilas perkenalan diri saya, saya laki-laki berusia 26 tahun kerja di salah satu perusahaan swasta nasional dengan tinggi sekitar 160 cm (termasuk pendek) dan dengan bentuk tubuh yang kurus. Walaupun nafsu makan saya lumayan besar tetapi tetap saja tubuh saya tidak gemuk dan tidak pernah mencapai berat tubuh ideal. Mungkin kalau saya seorang wanita, akan sangat berbahagia karena tidak perlu takut gemuk walaupun banyak makan. Aku cukup sering mengikuti cerita yang ada di 17 tahun sekedar mengisi waktu luang saja karena sibuk. O ya, dalam cerita ini sebut saja nama saya Ryo.

Bulan desember 2001, saya mengambil cuti selama seminggu untuk menikmati perjalanan wisata. Maklum untuk melepas rasa lelah dan stress setelah bekerja sepanjang tahun dan termasuk hobby saya juga untuk sering bepergian ke suatu tempat yang tidak pernah saya kunjungi tetapi mempunyai teman yang tinggal di tempat yang akan saya kunjungi. Setelah bersusah payah selama 2 hari (maklum lagi holiday season) akhirnya saya mendapatkan tiket ke Medan.

Lalu saya SMS Melia di Medan, “Besok gue mau ke Medan. Bisa jadi guide gue gak nih?”

Tidak berapa lama langsung dibalasnya, “OK. Datang saja. Pasti lu juga bercanda. Dari dulu katanya mau datang tapi gak pernah datang. Hehehehe”.

Setelah cukup lama ber-SMS ria dengan tetap saja dia tidak percaya akhirnya saya putuskan untuk memberikan kejutan saja besok siang kalau sudah sampai di Medan.

Melia, 23 tahun, berkulit agak putih sama seperti warga keturunan lainnya dengan tinggi sekitar 158 cm. Kami berkenalan lewat chatting di internet selama hampir 1 tahun tetapi tidak pernah bertatap muka langsung. Hanya melakukan kontak SMS, email dan chatting saja. Walau tidak pernah ketemu kami tetap bisa menjalin hubungan antara teman dan kadang-kadang juga bertukar foto, jadi masing-masing paling tidak mengenal wajah jika saling ketemu.

Akhirnya besoknya saya berangkat ke Medan dengan mengambil penerbangan pertama Jakarta–Medan. Selama hampir 2 jam, 15 menit kemudian pesawat mendarat di bandara Polonia, Medan. Setelah membereskan barang bawaan saya, saya langsung memesan taksi untuk mengantarkanku ke salah satu hotel yang ada di Medan dan segera check in, lalu saya menelepon Melia.

“Hello, Mel? Dimana lu?”

“Ryo? Gue lagi jalan-jalan di Thamrin Plaza. Emang kenapa? Mau ikut?”

“Wah kalo boleh sih mau dong. Tapi minta dijemput boleh gak? Gue gak tau jalan di sini”

Terdengar suara dengan nada yang agak tidak percaya.

“Emangnya lu ada di mana? Medan? Bisa bercanda aja lu. Boleh deh gue jemput kalo lu di Medan. Hahahaha..”

“Benar lho. Ditunggu. Awas kalo nggak datang. Ke Novotel kamar 313.”

Masih dengan nada suara yang tidak percaya.

“Yang bener? Gue gak percaya ..”

“Bener! Kalo nggak percaya telepon aja ke resepsionis Novotel, tanya nama yang check ini kamar 313. Sini cepat!”

“OK. Awas kalau lu boongin gue”

Setengah jam kemudian terdengar bunyi bel. Dag dig dug juga hati saya, soalnya saya belum pernah ketemu Melia secara langsung. Ketika pintu saya buka, wow, sepertinya saya bertemu bidadari yang turun dari langit. Tidak kusangka Melia yang saya kenal selama ini lewat chatting bisa secantik ini padahal di foto yang dia kirim biasa-biasa saja. Dengan rambut sebahu, wajah yang oval dan bibir seksi yang dihiasi lipstik tipis serta bau parfum yang semakin menambah keanggunan dirinya. Saking cantiknya sampai saya terbengong menatapnya.

“Ryo?” tanya Melia membangunkan saya dari lamunan.

“Iya ya ya?”, jawabku sekenanya saja.

Untuk menghilangkan rasa gugup saya langsung saja kujulurkan tanganku untuk menyalaminya dan balik bertanya.

“Melia?”, dan langsung disambutnya tanganku.

Ternyata tangannya juga halus. Tangan cewek sih. Pasti dirawat dengan baik.

“Akhirnya kita ketemu juga ya”, kataku membuka pembicaraan setelah Melia kupersilahkan masuk.

“Iya, gak sangka juga kalo lu nekat ke Medan”

“Abis udah hampir semua propinsi di Indonesia sudah pernah saya kunjungi. Cuma Medan yang belum termasuk Danau Tobanya. Hehehehe”

“Emang mau berapa lama lu mau di sini?”

“Seminggu aja. Kurasa cukup kan gue menikmati suasana di sini?”

“Cukuplah. Lagian tempat nongkrong di Medan dikit.”

“Ok deh. Lu jadi guide gue ya?”

“OK”

Setelah ngobrol cukup lama Melia minta pulang istirahat dan besok akan menemani saya jalan-jalan di Medan. Besoknya pagi-pagi Melia sudah mengajak saya keliling kota Medan. Ternyata cuma butuh 2 hari saja, seluruh tempat wisata di dalam kota sudah saya kunjungi dan cuti saya tinggal 4 hari lagi. Ternyata di hari ke-3 Melia mengajak saya ke Danau Toba dengan tour. Katanya belum terasa ke Medan kalo tidak ke Danau Toba. Saya sih ok-ok aja. Perjalanan dari Medan ke Toba lewat Tebing Tinggi dan Pematang Siantar membutuhkan waktu 5 jam lebih. Dari siang berangkatnya, jadi sore sampainya di Prapatan. Belum lagi untuk pergi ke Pulau Samosirnya dan pukul 6 sore baru sampai di sana, lalu check in ke kamar.

Setelah makan malam bersama rombongan tour, kami berdua akhirnya kembali ke kamar. Di kamar hanya tinggal kami berdua, ngobrol dan minum bir ringan. Jam sudah hampir menunjukkan 11.30 malam ketika keheningan melanda pembicaraan kami berdua. Semua topik sudah habis dibahas untuk malam itu. Untuk itu kutekan saja remote control TV. Wow, ternyata adegan yang muncul adalah blue film dan bukanlah berita gosip semata bahwa banyak hotel menyediakan blue film untuk tontonan tengah malam. Maunya langsung saya memindahkan saluran itu tapi dicegah oleh Melia.

“Nonton aja kalau mau. Gue gak apa-apa kok”, katanya dengan nada cuek.

Wah ini anak apa udah biasa nonton yang begituan, pikir saya. Ya saya biarkan saja film itu terus berlanjut dengan seorang cewek Jepang digenjot seorang bule dari belakang. Doggy style kata orang. Bunyi desahan dari sang cewek dan lenguhan sang cowok memenuhi keheningan ruangan kamar kami berdua. 15 menit kemudian gaya mereka berganti menjadi missionary style. Gaya yang umum dengan cewek tidur terlentang dengan kaki menjepit pinggang cowok dan cowok menindih dari atas. Hanya kaki sang cewek yang berpindah–pindah dengan gaya ini kadang menjepit pinggang cowok kadang diangkat ke atas pundak sang cowok.

Saking seriusnya saya menonton, tidak tahunya ternyata Melia sudah terangsang berat karena film itu. Ketika saya berbalik, pakaian bagian atasnya sudah setengah terbuka dan dia sendiri menggesek-gesekkan tangan ke daerah kemaluannya. Desahannya masih agak tertahan mungkin karena saya ada di sana. Terkejut juga saya dengan aktivitasnya. Maklum dengan umur segini saya tidak pernah melihat bagian sensitif cewek secara langsung paling juga lewat film sama majalah saja, apalagi melakukan kegiatan hubungan intim dengan lawan jenis.

“Ryoo, uuh, bisa bantuin gue gak? Uuuhh..”, lenguhannya sedikit mengeras.

Kutelan ludah sendiri dengan pemandangan di depan mataku. Tidak tahu harus berbuat apa saya.

Lalu kutanya balik, “Bisa kubantu apa?”.

“Bantu puasin gue Ryo, ayolah Ryo, kemari, uuhh”, ujarnya dengan tangan kiri tetap menggosok bagian kemaluannya yang masih terbungkus celana dalam putih dan kelihatannya sudah basah serta tangan kanan meremas payudara sebelah kanan yang terbuka.

Dengan hati yang berdebar-debar dan kaki serta tangan gemetaran kudekati Melia. Dia kelihatan masih tenang dan masih bisa tersenyum melihat tingkah laku saya yang kikuk dan serba salah walau dalam keadaan terangsang berat. Dalam darah saya juga terasa berdesir dan kemaluan saya terasa mulai menegang. Benar-benar pengalaman yang mendebarkan.

Belum sampai 3 langkah saya mendekat, tangan saya sudah ditarik Melia ke arahnya. Dan langsung mulut saya dilumatnya dengan penuh nafsu.

“Uuuhhmm, uuhhmm”, tersumbat sudah suara yang mau keluar dari mulutku.

Baru pertama kali ini saya dicium seorang cewek. Cewek yang cantik dan penuh dengan nafsu sampai terasa sulit bernafas. Selama hampir 5 menit kami saling berciuman tanpa lepas. Semula tangan saya yang diam mulai dituntun Melia untuk meremas payudaranya dan lenguhannya semakin menunjukkan bahwa Melia sudah benar-benar terangsang dan melupakan lingkungan sekitarnya. Mungkin yang ada di otaknya adalah bagaimana mendapatkan kepuasan, kepuasan biologis. Diberi angin seperti itu saya yang semula pasif mulai berlaku aktif. Kulepaskan tali piyamanya dan terbukalah tubuh bagian atas Melia yang putih bersih dengan sebuah cup BH yang telah terbuka. Tidak puas, lalu kubuka kait BH dan mencuatlah kedua payudara yang biasa disebut bukit kembar yang sangat sangat menantang, ukuran 32B dari ukuran BH-nya yang dipakai. Payudara yang benar-benar terawat dengan baik, putih dan puting yang kemerah-merahan.

“Ayo Ryo, puasin gue, hisap dong”, katanya sambil menuntun tangan dan kepalaku ke arah bukit kembarnya.

“Uuuhh, oohh, terus Ryo, terus, uuhh..”

Kucium dan kuhisap terus kedua bukit itu secara bergantian dari kiri ke kanan. Sedangkan kedua tangan Melia terus meremas rambutku dan menekan kepalaku ke bukit kembarnya sampai sulit bernafas juga saya.

“Ooohh Ryo, hisap yang kuat, aahh, oohh.. come on baby, ohh”, ujarnya sambil mempermainkan kedua bukitnya.

Tangan kananku dituntun Melia untuk mulai meraba dan menggesek-gesek kemaluannya, celana dalamnya benar-benar sudah basah sebelum akhirnya kutarik lepas. Dan Melia sekarang dalam keadaan polos tanpa apapun yang melekat di tubuhnya.

Hampir 10 menit saya mempermainkan kedua bukit itu sampai akhirnya Melia mengangkat kepala saya dan meminta saya berhenti.

“Sekarang giliran gue untuk memberimu kenikmatan Ryo..”

Belum sempat saya berkata apapun saya sudah ditelentangkan di tempat tidurku dan Melia mulai melucuti pakaian tidurku satu per satu hingga tinggal celana dalam saja.

“Wow burung lu lumayan juga. Sini saya belai dulu biar jadi perkasa..”.

Ketika tangannya baru menyentuh kemaluanku, sudah terasa ada getaran yang mendebarkan, tetapi masih terganjal celana dalam sehingga belum terasa lepas. Baru pertama kali pula kemaluan saya dipegang oleh seorang cewek. Setelah menggosokkan tangannya beberapa kali, celana dalam saya langsung ditariknya lepas dan bebas sudah ganjalan celana tadi.

“Lumayan, lumayan, gak terlalu buruk untuk cowok seperti lu yang agak kurus”

Nggak tahu itu sindiran atau pujian. Berdiri sebentar, Melia lalu menunduk dan, apa yang dilakukannya, Melia menjulurkan lidahnya ke ujung kemaluanku. Sensasi yang terasa pertama kali sungguh tak terlupakan. Sulit untuk melukiskan perasaan saya saat itu.

“Uuhh..”, hanya kata itu yang keluar dari mulutku.

Melihat keadaan saya yang demikian semakin membuat Melia bisa mengatur tempo untuk memberikan sensasi buat saya. Mula-mula hanya ujung lidah dan kemaluan sampai akhirnya hanya pangkal kemaluan saya yang nampak setelah Melia melakukan oral seks untukku. Mulutnya maju mundur dan berputar lidahnya di kemaluan saya, sedang saya hanya bisa melenguh. Lenguhan kenikmatan yang tiada tara sampai akhirnya saya merasakan sesuatu yang mendesak ingin keluar dari kemaluanku.

“Mel, aku, ohh, mau keluar, uhh, oohh”

Mendengar itu Melia semakin mempercepat tempo sampai akhirnya, “Mel, keluar Mel, oohh, Mel, aahh”

Ditelannya habis semua air maniku tanpa sisa.

Kemaluanku langsung lemas, dan Melia tersenyum padaku.

“Ryo, kamu lumayan, nggak kalah dengan yang lain, minum ini dulu lalu nanti kita lanjutan”

Disodorkannya minuman yang dibawa di tasnya. Saya tidak tahu apa itu tapi saya minum saja. Baru 10 menit terasa tenaga saya jadi pulih lagi dan kemaluan saya mulai menegang lagi.

“Nah lihat tuh, kita bisa mulai fase kedua nih Ryo..”

Melia lalu tidur telentang dengan kedua kakinya terjulur ke lantai.

“Sini dan sekarang giliran lu”

Saya menghampirinya lalu dituntunnya kepala saya ke kemaluannya. Baru pertama kali pula saya melihat dari dekat kemaluan cewek. Lalu disuruhnya menjilat. Mulanya enggan juga saya. Tapi akhirnya mau karena kemaluannya kulihat terawat bersih dan rapi. Ada bau sedikit amis tapi khas wanita dan cairan putih bening keluar dari sana. Kujilat klitorisnya dulu.

“Uuuhh, that’s right Ryo, terus, oohh, uuhh, uuhhmm”, lenguhnya.

Sementara saya terus melakukan aktivitas di kemaluannya, kujilat dan kugigit kecil klitoris dan bibir kemaluannya sehingga lenguhan Melia semakin menjadi jadi.

“Ooohh, aahh, oohh, uuhh, terus Ryo, go on baby, oohh”

“Yeah, that’s so damn goodd Ryoo, oohh, aahh make me fly, oohh”, mendengar suara seperti itu semakin menambah rangsangan untukku.

“Ryo, now, now, masukin Ryo, oohh.. aku sudah pengen, aahh”, desahnya ketika kugigit kecil bibir kemaluannya.

Lalu kuatur posisiku dengan gaya missionary. Agak canggung juga karena ini adalah pertama kalinya saya melakukan hal ini. Melihat itu tangan Melia memegang kemaluanku dan menuntunnya ke arah kemaluannya. Mula-mula masih agak sulit karena saya agak gemetaran juga. Setelah beberapa menit mencoba akhirnya masuk juga.

“Uuuhh..”, terasa ada sensasi yang sedikit berbeda dibandingkan ketika dioral.

Terasa sedikit perih dan hangat ketika masuk. Lalu kulakukan penetrasi sedikit demi sedikit dan pelan.

“Ooohh, thank god, yes, uuhh, aahh oohh..” Lenguhan Melia memang sangat merangsang.

Setiap kemaluan saya masuk maka suara desah “Uuuhh..” keluar dari mulut Melia dan ketika kutarik yang keluar adalah “Aaahh..”.

Selama 10 menit kami berganti posisi. Sekarang adalah posisi Doggy Style, dengan bertumpu kepada kedua tangannya, Melia menikmati setiap genjotan dan hentakan saya dari belakang.

“Uuuhh, yees, yeess.. oohh yess.. oohh yess, come on Ryo..” Suara pantat dan bagian tubuh bawah saya beradu menimbulkan bunyi tepukan.

Pantat Melia yang begitu padat berisi, menambah rasa gemas saya untuk terus meremasnya. Belum cukup juga saya dalam posisi ini, saya tetap berusaha untuk meremas kedua payudaranya dan beradu mulut dengan tetap mempertahankan irama genjotan saya. Aku tidak tahu apa yang telah diberikan Melia kepada saya sehingga saya bisa bertahan begitu lama.

“You, oohh are aahh greaat Ryoo, oohh, aahh, oohh, aahh..”

Kemaluan Melia yang masih terasa sempit semakin menambah terus nafsu saya untuk terus mengenjotnya. Mungkin saya tidak tahu aku adalah orang ke berapa yang ML dengannya, tapi ini memberikan saya pengalaman luar biasa yang tidak akan saya lupakan.

“Ooohh Mel, lu juga heebbaatt, aah, oohh, uuhh, kemaluanmu masih kencang dan sempit, aahh, oohh oohh, Mel”

Setelah hampir 20 menit kemudian, baru terasa ada yang mau keluar.

“Mel, aku, aku mau keluar, oohh, uuhh..”

“Iya.. genjot la..ggii Ryo, aakkuu juga mau keluar, uuhh aahh”

“Di dalam atau di luar nihh, oohh”

“Da.. lam saja biar terasa, jangan kuuaatiir, oohh”

Saya semakin mempercepat gerakan maju mundur dengan diimbangi gerakan Melia juga. Suara kecipak semakin memenuhi ruangan kamar.

“Aaakkuu keelluuar, aahh aahh..”

“Aaakkuu juga, Ryoo.. oohh..”

Hentakan terakhir, kudorong dalam-dalam kemaluan saya ke dalam kemaluan Melia yang diikuti dengan gerakan punggung Melia melengkung ke bawah dan dengan kepala mendongak ke atas pertanda dia juga telah mengalami klimaks. Tanganku masih memegang pinggang Melia. Masih bertahan 1-2 menit dalam posisi doggy style sebelum akhirnya Melia meletakkan badannya ke bawah dan telungkup dan saya mencabut kemaluaan saya lalu mendekapkan badan saya ke Melia dan membisikkan kata mesra.

“Lu hebat Mel. Saya jadi suka dan sayang sama lu.”

“Terima kasih Ryo, lu telah memberikan kepuasan yang telah saya dambakan selama ini”

“Kembali Mel, dari lu gue telah belajar sesuatu yang hebat..”

“Saya juga suka sama kamu, makanya saya tidak segan untuk melakukan ini denganmu, Ryo. Dan apa yang kita lakukan ini hanya suka sama suka. Just a friend, OK?”

Agak kaget juga saya mendengarnya tapi masih bisa kukuasai diriku.

“Ok Mel, we always be a friend”

Akupun membelai mesra dia sampai akhirnya kami berdua tertidur tanpa sehelai benang pun.

Keesokan harinya kami kembali menikmati perjalanan wisata, hanya saja dengan keadaan yang sedikit lebih mesra setelah apa yang kami alami semalam. Sampai akhirnya waktu cuti saya habis di Medan dan pulang kembali ke Jakarta. Di hari kepulangan saya, Melia tetap mengantarku ke bandara untuk pulang ke Jakarta. Melia sekarang melanjutkan studi ke Amerika dan aku tidak tahu kapan ia akan kembali. Melia, Melia, i always remember what you have tought me! Tidak rugi perjalanan saya kali ini ke Medan. Sangat sangat special jika dibandingkan dengan semua perjalanan wisata saya selama ini.

Read more
0

Nina gadis mungilku yang cantik dan sexy

Perkenalkan namaku adalah bonie, teman-temanku suka memanggilku dengan sebutan bon bon. Aku baru saja lulus dari salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di jogja. Pengalaman yang tak pernah terlupakanku ini dimulai saat aku bertemu dengan teman lamaku, namanya nina. Nina adalah teman satu band dulu waktu aku masih suka ngeband. Awal bertemu dengan nina saat aku pulang dari jakarta naik pesawat dan turun di bandara adi sucipto jogja. Tak disangka ternyata nina bekerja di sana.
“hai kak,” nina memanggilku, memang dia suka memanggilku kakak karena umurku yang memang lebih tua darinya.
“Hei,,kok kamu ada disini?”
“iya,,aku sekarang kerja disini”
Lama tak berjumpa ternyata dia jauh lebih cantik dari dulu, nina itu memiliki perawakan yang mempesona bagiku dengan tinggi 167 kulitnya kuning langsat dan bibirnya yang cukup sexy. Tubuhnya itu orang bilang seperti gitar spanyol dengan buah dada yang tidak begitu besar tetapi sungguh menggairahkan. Akhirnya dari obrolan tersebut menjadi sebuah janji ketemuan, kami sepakat hari sabtu malam minggu bertemu dan aku harus menjemput nina di kosannya.
Tiba saatnya hari yang telah ditentukan, aku keluar rumah dengan mobilku dan meluncur menuju kos nina. Jam 18.30 aku sampai di kosnya dan menunggu diruang tamu. Tak berapa lama nina keluar dengan pakaian yang sangat memukau. Waktu itu dya memakai kaos putih dengan gambar hati yang menempel ketat ditubuhnya dengan belahan dada sedikit terlihat dan setelan rok hitam yang ketat dan sangant minim, Malam itu nina benar-benar menggairahkan dengan penampilannya.
“waow”
“kenapa kak? Penampilanku aneh ya?”
“Ngga kok ngga, malah sebaliknya. Kamu beda sekali dengan dulu”
“masa sih kak??”
“iya,,beneran. Kamu lebih cantik sekarang”
Nina sedikit tersipu malu dengan kata-kataku.
“oya, kita akan kemana kak?”
“jalan-jalan aja, nanti aku jelaskan sambil jalan”
Sambil mengajak nina menuju mobilku yang aku parkir di depan kos. Meluncurlah malam itu kami jalan-jalan bersama di kota jogjakarta. Aku parkirkan mobilku di pelataran alun-alun kidul jogjakarta, disitu kami ngobrol-ngobrol tentang banyak hal.
“kamu sekarang berubah”
“Berubah gimana kak?“
“ya penampilan kamu sekarang berubah jadi lebih sexy”
“ahh,,biasa aja tuh kak”
“tapi aku suka melihat kamu yang sekarang”

nina tersenyum manis. karena kami mengobrol terlalu asik tak terasa malam sudah semakin larut dan tempat itu jadi semakin dingin dan sepi. Aku ajak nina masuk ke mobil agar lebih hangat di dalam dan nyaman buat ngobrol. Saat mengobrol aku beranikan diri untuk memegang tangan nina, dia sama sekali tidak menolak dan tetap asik mengobrol. aku meremas-remas dikit tangannya dan meletakkan tangannya ke paha dengan tanganku masih menggemgam tangannya. Kemudian mulai kuberanikan untuk mengusap dan mengelus paha nina yang mulus. Sama seperti saat aku memegang tangannya dia diam saja dan terlihat menikmati usapan dan elusanku di pahanya.
Tanpa pikir panjang lagi aku lumat bibir sexy nya dan nina pun membalas ciumanku dengan amat mesra. Saat berada di bibirnya benar-benar terasa nikmat , nina benar-benar  mahir dalam hal ciuman dan menggairahkan. Terlihat nina juga mulai terangsang dengan ciuman yang kami lakukan. Selang berapa lama kami saling berpagutan aku mengakhiri ciuman itu dan mencoba mengajak nina untuk menginap di hotel.
“Nginep yuk”
“kemana kak? Aku ngga mau di kos ku, takut ada yang ngelihat”
“ada, ikut aja mau ga?”
Dia mengganggukkan kepala tandanya dia setuju dengan ajakanku. Tanpa pikir panjang lagi aku memacu mobilku menuju ke sebuah hotel di tengah kota jogja. Setelah sampai di hotel dan memesan kamar, tak sabar lagi aku untuk bisa menikmati tubuh mungilnya yang sexy. Terlihat nina sudah terangsang saat berciuman. Melihat kondisi yang seperti ini aku tak menyia-nyiakan kesempatan, kembali kulumat bibir sexy nya dengan ganas. Kuluman dan lumatan yang nina berikan pada lidahku pun terlihat lebih beringas dari tadi saat di mobil. Sambil masih berciuman pelan-pelan aku giring nina menuju tempat tidur dan mendorongnya ketempat tidur sehingga nina terjatuh. Sempat dia protes dengan perlakuanku, tapi aku menjelaskannya dan aku menginginkan sensasi sex liar. Nina tampaknya mengerti dengan apa yang aku mau, dia bersikap lebih binal dengan meraba-raba bagian tubuhnya yang sensitif dan menggigit sedikit bibir bawahnya sehingga membuat nina terlihat lebih menggairahkan. Sesaat ku nikmati pemandangan itu sebelum akhirnya ku rebahkan tubuhku diatas tubuhnya untuk kembali melanjutkan melumat bibirnya. Sambil tetap menikmati bibir nina, tangan kiriku bekerja dengan meremas-remas dada nina sedangkan tangan kananku menelusup kedalam rok mininya. Ku usap-usap dengan pelan bagian paling sensitif yang ada diselangkangan nina, terlihat bahwa dia menikmati rangsanganku dan mencoba mendesah namun tertahan oleh bibirku yang masih melumat bibirnya. Nina semakin pasrah dan menikmati setiap rangsangan yang kuberikan terlihat dengan matanya yng semakin tertutup dan geliat-geliat tubuhnya yang semakin tidak karuan.
Mulai sedikit demi sedkitku buka kaos sexy dan BH nina, terlihat dengan indah dua gundukan payudara yang putih, lembut dan kenyal dengan puting berwarna pink yang sudah menegang keras. Payudara nina tidak terlalu besar, hanya sekitar 34B namun terlihat sangat mempesona. Kukulum lembut puting payudaranya dan ku permainkan dengan lidahku.
“oohhhh,,aahhhh,,eeccchhhmmm” nina mendesah tak karuan menikmati rangsangan yang ku berikan. Aku semakin kesetanan melihat nina yang semakin bernafsu. Dengan mulut berada di puting kanan, dan tanganku berada di puting kiri, sampai beberapa waktu keadaan seperti itu. Aku sengaja bermain fore play lebih lama karena ingin melihat nina pada puncak horny nya dan bermain sex lebih binal lagi. Dengan sangat bernafsu nina mulai melepaskan satu persatu pakaian yang kukenakan mulai dari kemeja, jeans dan celana dalamku sehingga aku benar-benar bugil di hadapannya. Dia mengulum kontolku dengan buasnya
“ooohh,,aahhh” aku mendesah menahan nikmat dan menjaga agar spermaku tidak cepat keluar. Selang beberapa saat dia menghentikan kulumannya untuk sejenak beristirahat.
“kak,,kontolmu besar aku sampai gelagepan ngemutnya”
“kamu juga mahir ngulumnya, hampir saja aku keluar”
“hehe” nina hanya nyengir nanggepin ucapanku
“kamu sering ya nin ngesex? Mesti kamu sering nginep ama pacarmu ya?” kembali ku timpali cengirannya sekaligus ingin mengetahui apakah dia masih perawan atau tidak.
“ngga kuk kak, Cuma sampai batas foreplay aja. Aku sama pacarku dulu ga mau kalo sampe ml, takut kalo hamil. Ni aja baru kali ini sama kakak yang paling binal aku”
“ouh, emang apa enaknya foreplay doang? Nanggung banget” sambil kembali meremas-remas dada nina
“ya enak ga enak sey kak,,hehe” dia kembali tersenyum dan menatapku, sambil membalas menatap kukatakan
“mau nglanjutin yang lebih panas” dia hanya tersenyum tanda mau
Kembali kulumat bibirnya dan perlahan kurebahkan tubuh mungilnya di ranjang, mulai ku jilati tubuhnya dari bibir, leher, turun kebawah dibagian dadanya dan berhenti sebentar di pusarnya kemudian melanjutkan turun kebagian rok mini nina dan melorotkan rok nya. Nina sedikit menganggkat pantatnya agar rok nya mudah terlepas. Terlihat begitu indah memek tembem yang membayang di balik celana dalam tipis berwarna hitam Kucium dan kuhisap bau khas memek yang sungguh ku suka. Kulepaskan perlahan celana dalam nina, terlihat nina sedkit ragu dan menahan celana dalamnya dengan tangannya saat aku melihat wajahnya dia menggelengkan kepala. Kuberi dia ciuman dan ku yakinkan dia untuk tetap tenang dan tetap melanjutkannya. Setelah nina agak tenang, kembali aku melanjutkan aksi ku yang tertunda, ku jilati memek nina yang masih perawan itu.
“Oouhh,,kak” nina mendesah saat lidahku menyentuh klitorisnya
kuteruskan jilatanku tanpa memperhiraukan apa yang dirasakan nina
“oohh,,eechhmm”
“aaaahhhh,,kakak”
“ooh Ohh Oohh” nina terus mendesah tak karuan menahan rangsangan yang ku berikan pada bagian paling sensitif miliknya.
Aku tempelkan kontolku yang sedari tadi sudah menegang ke memek nina sambil sesekali melihat wajah nina, terlihat dia sedikit gugup.
“kamu siap?” tanyaku
“hmm,,”
Belum sempat dia menjawab aku telah melesakkan kontolku dalam memeknya
“oOOOOooooooohhhhhh” nina melenguh sangat panjang saat menahan sakit dalam lubang memeknya
“kak, sakiiit”
“sabar sayang, nanti kamu akan rasakan kenikmatan” terlihat beberapa tetes dara mengotori sprai menandakan memang nina masih perawan.
Kudiamkan sejenak kontolku didalam lubang memeknya agar nina sedikit lebih tenang, kemudian ku kocok sebentar lalu ku diamkan lagi untuk memberikan waktu bernafas karena menahan sakit. Setelah lubang memek nina agak licin dan sudah lebih menerima kontolku, kupercepat gerakan mengocokku dan uuuuhh benar-benar nikmat memek adik kecilku ini.
“UUUooohh,,ahh ahh ahh”
“echmm,,oohh,,kak,,ahhh ahhh” nina kembali mendesah merasakan nikmat yang tiada tara yang belum pernah dia dapatkan. Rasa sakit yang tadi menghinggap sekarang sudah tak terasa dan sudah berubah menjadi nikmat. Kini nina sudah mulai menguasai keadaan, dia membalas gerakanku dengan menggoyangkan pantatnya naik turun membuatku menjadi lebih tak tahan. Kebinalan nina mulai kembali lagi, nina menginginkan merubah posisi sex nya dengan dia berada di atasku. Ku iyakan saja permintaannya dia mulai naik ke atas tubuhku dan memasukan kontolku kedalam lubang senggamanya dan bless, tidak seperti saat pertama tadi begitu susah sekarang sudah jauh lebih mudah dan terasa cukup licin berada di dalam nina. Tampaknya nina sudah mengalami ejakulasi pertamanya, kedua, atau mungkin ketiganya karena semakin nina meliukan badannya semakin terasa basah. Sambil terus nina memompa dari atas ku remas toketnya dan ku raba-raba seluruh bagian tubuhnya dari bawah.
“Ooh,ooohhh,,aaahh,,echmm,,kak aku keluar”
“kok uda mau keluar sayang? Aku masih belum” sambil membantu mempercepat gerakan mengocoknya agar nina cepat ejakulasi.
“eeeeeenngggg,,oooooooohhh”nina melenguh panjang sambil memeluk tubuhku dari atas. Tampaknya memang dia sudah mengalami ejakulasi, tapi aku masih sangat kuat. Kuhentikan pergumulanku dengan nina untuk memberi waktu bernafas baginya.
“gimana rasanya?” aku bertanya sambil badannya masih menempel diatasku karena lemas
“hehe, enak kak, tapi kakak kuat banget dari tadi belum keluar”
“kakak sering ya ML?”
“ngga juga, Cuma beberapa kali aja”
“wah, mesti pada klepek-klepek ya? Aku juga kak”
“hehe, btw kamu  masih harus ngelayani aku, aku kan belum puas belum keluar”
“haduh, iya kak, istirahat bentar ya kak”
“iya sayang” sambil kucium bibirnya dan nina kembali menyandarkan kepalanya di dadaku dengan kemaluanku yang masih menancap di lubang memek nina. Malam sudah semakin larut dan kulihat jam di BB ku sudah menunjukan pukul 2 pagi sedangkan denyutan di kontolku masih belum hilang, aku masih sangat ingin menikmati nina malam ini sampai dia tidak kuat dan menyerah kepadaku.
Kucium dan kujilat leher nina untuk membuatnya kembali terangsang, tak perlu waktu lama untuk membuat nina kembali terangsang, hanya beberapa jilatan di leher aja udah membuat nina kembali terangsang dan terlihat begitu bergairah. Kontolku yang masih menantap dalam lubang memek nina memudahkan ku untuk melanjutkan aksiku, ku dorongkan pantatku naik dan turun
“oohh oohh oohh” nina kembali melenguh menahan nikmat kocokan dan goyanganku
Aku mengganti posisi bergumul kami dengan doggy style kuarahkan dia dengan posisi tangan menahan badan pada ranjang dan kaki pada lantai. Memek dan payudara nina terlihat lebih menggairahkan dengan posisi dia nungging. Kumasukan pelan-pelan kontolku kedalam lubang memek nina, kembali terdengar erangan dan desahan menahan nikmat yang kuberikan. Tak kusangka aku akan mendapatkan nikmat bercinta dari nina karena memang dari dulu sejak pertama kenal aku sudah membayangkan ingin menyetubuhinya. Dan sekarang nina milikku seutuhnya bahkan lebih dasyat dari pada dugaanku. Kembali ku genjot nina sesukaku, sudah tak terhitung berapa kali erangan dan desahan yang keluar dari mulut sexy nina yang aku rasakan hanya nikmat lubang memek nina. Kurang lebih 15 menit aku men-dogy nina, kuarahkan nina untuk mengganti posisi kini dia duduk dipangkuanku dengan posisi membelakangiku kemudian kugenjot lagi memek nina dengan sekuat tenaga.
“kaa..kk, oohhh, koo...koookk, eecchmm kkaa..ka kuu,,aah aah kuaat bang...eet sey. Ooohh” nina meracu ga karuan
“aaaa...kkuu ga,,ech ta..aahh kak,,taa..han kak.. uuh uuh”
“aa..kkuu biiss..aaahhh lemmhh..eess ni kaaa, uuhh oohh” dalam hati itu yang aku inginkan, membuatnya menjadi lemes tak berdaya
“sampai pagi sayang, sampai kamu tak berdaya. hahaha” sambil terus menggenjot aku menjawab racuan nina
“ooooohhhh kkkaaaaaa” nina kembali melenguh panjang, mungkin memikirkan apa yang akan terjadi nanti kalo ngesex nya sampai dia tak berdaya.
Setelah kurang lebih mengerjai nina selama 30 menit, kontol ku mulai berdenyut aku hampir keluar, kubalikan badan nina menghadapku dan lagi kulumat bibir sexy nya dengan rakus sambil terus mempercepat genjotanku pada memek nina.
“sayang, aku mau keluar! Dikeluarin mana?”
“jangan di da..” belum dia menyelesaikan ucapannya, pejuhku sudah keluar di dalam memeknya Crooott croott crooott terasa enam semprotan kencang menyembur kedalam rahim nina.
“kak, kok keluar dalam toh?” nina berucap sambil memasang muka cemberut
“ntar kalo aku hamil gimana!!”
“tenang aja sayang, kamu ngga akan hamil. Kalopun hamil ntar kakak tanggung jawab” jawabku untuk menenangkannya
“bener ya kak??”
“iya sayang” sambil mengecup bibirnya dan kami pun rebahan diranjang sambil nina memelukku dari samping.
Cukup lama kami beristirahat, birahiku kembali memuncak melihat nina yang masih polos tanpa busana. Mulai kuremas-remas payudara nina yang kenyal tangan kananku mulai kembali meraba-raba seluruh tubuh  nina dari pusar hingga akhirnya menyentuh bagian memeknya. Terasa masih sedikit basah pada bagian itu, tapi mlh membuat licin dan nikmat untuk merabanya. Nina yang mendapatkan rangsanganku kini mulai kembali horny, dia memegang kontolku yang mulai menegang lalu mengocoknya dengan tangan. Terasa enak banget saat tangan halus nan mungilnya mengocok kontolku, pelan dan lembut usapan dan genggamannya.
“emutin dong” kataku kepada nina
Tanpa mengucapkan kata-kata lagi dia mengerti apa yang aku mau, nina mulai turun dengan mulut berada tepat di selangkanganku dan, slluuup sluuup, ooohhh nikmat rasanya saat kontolku meluncur masuk kedalam mulut nina, terasa sesak didalam mulut nina namun itulah kenikmatannya. Nina terus mengocok kontolku dan semakin lama semakin buas, menjilat zakarku kemudian menggigit kecil-kecil membuatku terasa di awang-awang. Ku belai rambut nina yang panjang sambil tanganku yang satu meraba-raba punggung nina. Nina memang sangat binal dan berbakat dalam urusan memuaskan, dilihat dari wajahnya yang imut, manis, dan cantik sedangkan bentuk badannya yang proporsional serta sexy membuat nina memang sempurna buatku.
“kamu binal banget sey sayang” kataku sambil membelai rambutnya, nina hanya tersenyum menatapku sambil terus mengocok. 5 menit kemudian aku tidak sanggup menahan lagi spermaku yang sudah ingin menyemprot. Terasa mulai berdenyut-denyut didalam mulut nina dan crrooott crrooot, beberapa semburan menyemprot dalam mulut nina sampai ada yang meleleh keluar mulutnya saking banyaknya sperma yang keluar. Aku menahan kepalanya agar tidak terlepas dari kontolku dengan maksud agar nina menelan semua pejuhku. Dan benar saja, mau tidak mau pejuh dalam mulutku tertelan habis olehnya.
Setelah kiranya pejuhku telah habis, kulepaskan kembali peganganku pada kepala nina.
“kak, huuh” nina sedikit sebel terhadapku
“kenapa sey sayang”
“aku jadi minum pejuh kakak kan gara-gara kepalaku ga dilepasin”
“haha, emang itu tujuanku. Tapi enak kan? Itu biar kamu tau rasanya pejuh dan buat kenang-kenangan dariku”sambil tertawa puas aku melihat nina
“rasanya aneh tau, lagian kan uda diberi kenang-kenangan di memek langsung” nina menimpali ucapanku
Kubalas ucapannya dengan mencium payudaranya dan tersenyum kecil. Kemudian kulanjutkan lagi menikmati tubuh nina karena memang belum puas.
“Sekarang ikutin aku” sambil membangunkan tubuh nina
“mo ngapain sey kak” nina bertanya tapi tak ku jawab sambil mengarahkan nina pada posisi yang ku inginkan.
Nina berdiri menghadap tembok sedangakan tangannya bertumpu pada tembok dan kakinya sedikit ku kangkangkan. Aku ingin menciptakan sensasi bercinta dan membuat dia tak sanggup berdiri saat dia kelelahan nanti. Kumasukan kontolku pada lubang anusnya, nina sedikit berontak karena tau yang dimasuki penis bukan memek tapi lubang anus. Karena aku memegangnya cukup kuat, rontakan nina tak berarti lagi. Sedikit sudah masuk kelubang anus nina karena baru pertama ini tertembus kontol, dan lumayan besar pula kontolnya.
“aaaaaaaaaahhhhh,,kkaaaa...kk kok di..ooooohh siiitu?”nina menjerit keras dan komplen terhadapku
“ssaaaa....kkkiiitt kaaaa”
“ooooohhh”
Tanpa menghiraukan ucapan dan teriakannya aku terus saja menggenjot anus nina dengan susah payah tapi lama kelamaan lubang itu terasa lebih longgar dan tidak terlalu sesak lagi.
“sudah mulai agak licin, gimana rasanya?”
“enak juga kak, tapi tadi sakitnya minta ampun”
“itukan karena pertama kali”
“iya kak, ooohhh”
Sambil kulanjutkan menggenjotnya dan terdengar nina melenguh, rasa yang tadi amat sakit nampaknya sekarang sudah berubah jadi nikmat bagi nina. Sedikit demi sedikit mulai ku percepat gerakan menggenjotku pada nina hingga sampai genjotan yang sangat cepat. Nina semakin meronta-ronta tak karuan dan semakin terdengar keras erangan dan desahannya.
“aaahhhh, aahhh, iiihh, ooohhhh,,eecchhmmm, kaaaaaaa”
“Aaaaa...dduuh saaaa..kiiit, aahhh, aahhhh, ahhhh, amm..puuun”
“eechhmmm” Cuma erangan dan teriakan yang kue dengar dari mulut nina, tapi aku justru menyukainya dan semakin semangat untuk menggenjotnya.
15 menit aku menggenjot lubang anus nina, aku merasa cukup puas kucabut kontolku dari lubang anus nina kulihat dia sedikit tak kuat menahan badannya dan mau terjatuh. Kutahan tubuhnya dengan tangan kananku sedangkan tangan kiriku mengarahkan penisku pada memek nina dan jleeb, ku hujamkan penisku dengan keras menuju memek nina dan kugenjot sekuat tenaga seperti saat menggenjot lubang anusnya.
“aahh,,aaduuhh, kkaaa”
“oooh, ohh ohh”
“sssaaa..kkiiitt”
hanya erangan yang terdengar dari mulut mungil nina tapi tak kuhiraukan sambil terus menggenjotnya. Bosan dengan posisiku sekarang aku mencoba gaya yang lebih ekstrim, aku pegang kedua kakinya mengangkat diatas sedangkan tangannya tetap bertumpu pada tembok. Itu membuat nina menjadi lebih tersiksa dan lebih sakit.
“aahhh ahhh ahhhhh” Cuma itu kata-kata yang kudengar dari mulut nina, erangan dan teriakan nina semakin keras bahkan sangat keras, mungkin terdengan sampai ke lobi. Karena waktu itu sudah menginjak pagi, jadi tak ada satupun orang yang peduli. 40 menit telah berlalu dan aku berasa pejuhku sudah tak mampu ku tahan dalam kontol, semakin kupercepat gerakanku menggenjot dan tak lama setelah itu, crooooott keluar spermaku dalam lubang memek nina. Saat kucabut penisku dari memek nina, keluar cairan banyak sekali dari memek nina seperti sedang buang air kecil. Mungkin itu cairan dari pejuhku yang tercampur dengan pejuh nina yang tak mampu tertampung dalam lubang memek nina. Seketika itu juga nina tak mampu menahan badannya dan terjatuh kelantai. Aku segera mengangkatnya dan menggendongnya ke kasur agar dia bisa istirahat.
“kaak, aku capek banget”
“gimana rasanya?”
“rasanya gila, baru pertama kali ML tapi dibikin kayak gini. Untuk aku ga pingsan kak” aku hanya tersenyum mendengarnya
“tapi enak kan?”
“banget kak”
“tadi kamu keluar berapa kali?”
“haduh ga tau kak, aku nahan sakit og uda ga keitung kayaknya pejuhku juga uda abis ni”
“tapi aku seneng lho nin”
“aku juga kak, puasnya uda ga kebayang deh”
Kami mengobrol sampai akhirnya saling tertidur karena kelelahan. Saat aku bangun waktu di BB ku menunjuk jam 4 sore, aku baru menyadari bahwa kami bercinta semalam suntuk dan tidur dari pagi sampai sore. Dengan keadaan masih sama-sama polos kulihat nina masih tergeletak disampingku kemudian aku bangkit untuk mandi, kubiarkan nina tertidur karena kutahu nina pasti sangat capek. Saat nina masih tertidur otak nakalku kembali muncuk aku mengambil foto-foto telanjangnya tanpa dia sadari. Sekitar jam 5 sore nina terbangun dari tidurnya dengan masih keadaan polos, aku menciumnya dan menyuruhnya untuk mandi. Jam 6 sore kamipun pergi meninggalkan hotel untuk pulang kerumah, saat itu perasaanku benar-benar senang karena mendapatkan tubuh nina yang memang dari dulu sudah kuinginkan. Karena kejadian itu kami pun lebih sering melakukan hubungan sex, kadang di kos nina, kadang aku ajak nginep di hotel, kadang saat otak gilaku muncul aku entot nina di mobil, di ruangan seperti kolam renang, halaman rumah belakang dan taman yang tentunya saat keadaan sepi. Kadang bahkan kami mencari tempat sepi ditengah perkebunan. Hubungan sex ini kami lakukan hingga sekarang ini dan nina sekarang bukan hanya teman lama melainkan pacarku.
Read more
 
video indonesia tube Copyright © 2010 Templatemo | Converted into Blogger Template by BloggerTheme